masrifqi blog’s

Just another WordPress.com weblog

Fisika Paling Sulit Dikerjakan Siswa

Mata pelajaran Fisika menjadi salah satu momok siswa dalam ujian nasional tahun ini. Siswa mengeluh kesulitan mengerjakan soal yang diujikan pada hari ketiga, Kamis (24/4) itu. Fisika diujikan bagi siswa program Ilmu Pengetahuan Alam dan baru dimulai tahun ini.

Di SMAN 1 Kota Bandung, siswa-siswa program IPA yang baru menyelesaikan ujian Fisika ini terlihat kecewa. Usai keluar kelas, beberapa siswa sampai menitikkan air matanya karena tidak mampu menahan emosi. “Udah pasrah,” ujar Faradila Azha (17), salah seorang peserta ujian.

Ia hanya mampu mengerjakan 23 dari 40 soal yang tersedia. “Sisanya nembak (spekulasi-Red),” ucapnya.

Maulana Angga (18), siswa lainnya mengungkapkan, tingkat kesulitan soal Fisika yang diujikan itu sungguh di luar dugaan. Ia merasa, bobotnya jauh melebihi soal latihan (try out). “Padahal, biasanya, termasuk pada Matematika, soal ujian nasional lebih mudah. Materi yang diajarkan tidak keluar. Bobotnya lebih mirip SPMB (Seleksi Penerimaan Siswa Baru,” ujarnya. Ia hanya bisa mengerjakan 20 soal.

Dalam jumpa pers mengenai analisa soal Matematika, Presiden Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI) Firmansyah Noor mengungkapkan, kunci jawaban ujian Matematika yang beredar di kalangan siswa pada hari pertama ujian nasional dipastikan adalah palsu, menyesatkan.

Dari hasil pencocokan, diketahui rata-rata kebenaran kunci jawaban itu hanya 6 soal (17 persen). Misal, pada soal paket D11A-IPS, kebenarannya hanya 8, sedangkan pada IPA hanya 5 soal. “Maka, kalau siswa menuruti kunci jawaban ini, bisa dipastikan tidak akan lulus. Jelas ini (kunci jawaban) sangat mersahkan dan merugikan,” ujarnya.

Secara umum, ia melihat, kualitas soal Matematika tahun ini relatif lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Khususnya, pada soal program IPA. Misalnya, sudah muncul soal yang menuntut kemampuan bernalar ketimbang teknis prosedural. Lalu, antara paket soal satu dengan yang lainnya sudah ada keseteraan.

Hanya, masih ditemukan persoalan yaitu soal yang tidak ada kunci jawabannya (Nomor 11 Paket D11B-IPS), mempunyai jawaban ganda (No.15 paket D11A), dan soal yang memuat ilustrasi yang irrelevan. “Persoalan ini terutama muncul pada program IPS. Kesalahan ini sungguh tidak patut dan sangat disesalkan untuk sekelas ujian nasional. Apalagi, ini menentukan kelulusan siswa,” tutur Agus Setia Muladi, anggota AGMI.

Hasil telaah soal Matematika ini akan disampaikan ke Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Depdiknas sebagai bahan masukan.

JON
Sumber : KOMPAS

23 April 2009 Posted by | Artikel, News | Tinggalkan komentar